Tulang merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat penting bagi manusia. Hal ini mengingat fungsi dari tulang yang begitu vital. Selain berfungsi untuk membentuk rangka dan tubuh kita tulang juga mempunyai beberapa fungsi penting lainnya. Misalnya saja untuk menopang tubuh dan melindungi organ organ yang ada di dalam tubuh, mensintesis sel darah, menopang gerakan serta sebagai tempat penyimpanan mineral tubuh.
Dengan pentingnya fungsi dari tulang ini maka gangguan atau penyakit yang terjadi pada tulang akan sangat berpengaruh pada aktivitas seseorang. Jenis gangguan yang terjadi pada tulang sendiri cukup banyak jenisnya. Dan salah satu yang sering dialami oleh orang orang adalah fraktur tulang.
Fraktur tulang adalah suatu kondisi dimana tulang pada tubuh seseorang mengalami keretakan, patah atau pecah sehingga mengubah bentuk tulang itu sendiri. Patah tulang sendiri jika dilihat dari kondisinya bisa dibagi menjadi beberapa jenis yakni patah tulang tertutup (tidak sampai merobek kulit), patah tulang terbuka (patah tulang yang patahannya sampai merobek kulit), patah tulang lengkap (tulang benar benar patah terbagi menjadi dua atau lebih) serta patah tulang tidak lengkap (tulang hanya mengalami keretakan saja tidak sampai benar benar patah).
Untuk penyebab dari fraktur tulang pada manusia cukup beragam. Beberapa diantaranya adalah karena kecelakaan, mengangkat beban yang terlalu berat, kekurangan jenis mineral tertentu atau karena penyakit penyakit yang menjadikan kondisi tulang lemah seperti osteoporosis, infeksi tulang, kanker tulang atau karena penyakit genetis yang menyebabkan tulang rapuh.
Fraktur tulang bisa dialami oleh siapapun, akan tetapi ada beberapa kelompok orang yang mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami fraktur tulang ini. Beberapa orang yang memiliki resiko lebih besar untuk mengalami fraktur tulang diantaranya adalah orang orang dengan usia lanjut terutama wanita dengan usia di atas 50 tahun, mereka mereka yang mempunyai gaya hidup kurang sehat seperti kurang gerak, memiliki kebiasaan merokok dan mereka yang kekurangan nutrisi nutrisi tertentu. Orang dengan penyakit diabetes serta gangguan kelenjar endokrin juga punya resiko yang lebih besar untuk mengalami fraktur tulang.
Pencegahan Fraktur Tulang
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir resiko mengalami patah tulang. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Mencukupi kebutuhan nutrisi terutama vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tulang seperti vitamin D dan kalsium.
Menerapkan pola hidup sehat dengan olahraga teratur dengan proporsional. Artinya kita tidak melakukannya secara berlebihan. Karena olahraga yang berlebih bisa saja mengganggu kesehatan tulang. Untuk penderita osteoporosis bisa melakukan jenis jenis latihan tertentu yang sesuai.
Berhati hati saat bekerja ataupun berkendara. Pastikan untuk menggunakan perangkat keselamatan kerja atau pengaman saat berkendara. Dan hindari juga mengangkat beban berlebih.
Pengobatan Fraktur Tulang
Jika serangkaian upaya pencegahan tersebut sudah kita lakukan akan tetapi masih saja kita mengalami fraktur tulang maka tentunya kita perlu mengobati fraktur tersebut. Tentunya dalam pengobatan ini kita tidak bisa sembarangan saja. Jangan menyerahkan kepada yang bukan ahlinya atau yang tidak mempunyai kompetensi di bidangnya.
Kita bisa memeriksakan ke dokter spesialis tulang untuk kemudian mendapatkan tindakan yang sesuai entah itu pemasangan gips, pasan pen, dilakukan operasi dan lain sebagainya. Tentunya masa penyembuhan fraktur tulang antara orang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Orang dengan usia muda yang sedang mengalami fase pertumbuhan bisa saja lebih cepat dari mereka yang sudah lanjut usia.